Jumat, 07 Desember 2018

[FILM] SMALLFOOT: Kamu perlu keluar dari zona nyaman untuk menemukan sesuatu yang baru

     SmallFoot adalah film animasi 3D yang cukup menghibur dan memberikan pesan motivasi yang bagus. Iyap, "kamu perlu keluar dari zona nyaman untuk menemukan sesuatu yang baru", salahsatu amanatnya.
    Migo, seekor yeti, sebagai tokoh utama hewan dalam film ini. Dia memiliki 4 sahabat, Meechee - putri kepala suku di perkampungan yeti di atas pegunungan es/bersalju. Yeti ini cantik, pemberani dan cerdas. Lalu ada Gwangi, yeti bertubuh paling besar dan gendut, tapi dia sangat lucu. Sedangkan Kolka, yeti ceria. Lalu yang terakhir, ada Dorgle, yeti bertubuh kecil yang penakut tapi setiakawan dan kocak.
    Kaum suku di perkampungan Migo percaya bahwa Smallfoot alias makhluk berkaki kecil (manusia) itu jahat/suka menyakiti yeti. Untuk menjaga keutuhan peradaban dan perdamaian kaum yeti, Kepala Suku mengasingkan kaumnya di atas pegunungan bersalju dan tertutup awan sangat tebal, jauh dari alam di daratan yang dihuni manusia.
    Kaum yeti juga masih menaruh kepercayaan bahwa sinar matahari terbit karena batu yang dilemparkan ke sebuah gong tepat pada waktunya. Padahal ternyata ketika batu yang dilemparkan meleset, matahari tetap terbit dan memancarkan sinar.
    Sementara itu, di dunia manusia, ada seorang filmmaker dokumenter tentang dunia liar hewan yang sedang bangkrut, bernama Percy. Pada awalnya, dia memiliki ide nakal, dia menyuruh Brenda, teman kerja Percy untuk berpura-pura menjadi yeti (memakai boneka yeti besar), lalu direkam oleh Percy. Dia bermisi agar liputannya bisa menaikkan pamornya kembali.
     Namun Brenda menolak, dia berkata pada Percy, "jika kau melakukan itu, kau tidak memiliki integritas."

 
(sumber gambar: amazon.com)

     Hingga bertemulah Percy dengan Migo di daratan (kehidupan manusia). Migo terjun dari pegunungan, sebenarnya karena insiden yang kocak antara dirinya dan keempat sahabatnya yang berusaha mencari tahu ada apakah di bawah awan tebal sana.

     Lucu, cukup seru. Yeti tiba-tiba masuk ke kehidupan manusia yang mengira yeti buas dan tidak bersahabat dengan manusia.

     Film yang rilis di tahun 2018 ini juga jenis film musikal ya, diselingi dengan lagu-lagu. Menurutku beberapa lirik lagunya mengandung motivasi. Good. Lalu ada lagu yang dinyanyikan Kepala Suku saat bersama Migo menjelaskan tentang sejarah asal-usul mengapa yeti tidak boleh berhubungan dengan manusia, mengusung genre musik rapp. Asik.
     Apakah kaum yeti dan manusia bisa bersatu? Tonton aja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar