Rabu, 16 Januari 2019

FENEMONA SERBA KURANG


"FENEMONA SERBA KURANG", mengapa aku menggunakan judul itu? Karena hal itu sudah biasa terjadi di masyarakat sosial. Sudah tidak tabu lagi malah.

Apa yang kita lakukan akan memicu komentar orang lain. Ibarat apa yang kita lakukan masih saja ada yang kurang, masih saja ada yang keliru. 

Serba kurang.

Belum lulus sekolah, kapan lulus?


Sudah lulus sekolah, kapan lulus kuliah?


Sudah lulus kuliah, kapan kerja?

Sudah kerja, kapan menikah?

Sudah menikah, kapan punya anak?


Sudah punya anak pertama, kapan punya anak kedua?

Begitu seterusnya...

Parahnya, jika pertanyaan itu dibalut dengan kata-kata negatif yang menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain? Apa tidak terpikir bahwa kata-kata tersebut bisa menyinggung perasaan orang lain?

Semoga Allah memberikan karunia pada kita untuk bisa menjaga lisan kita.


Tiap orang memiliki privasi dan kehidupan pribadi masing-masing, ada hal-hal tertentu yang tidak mungkin diceritakan mendetail kepada semua orang. 

Jika kita tidak mampu memberikan solusi, alangkah baiknya cukup diam. Jika penasaran bertanya, bertanyalah yang santun.

Tuhan akan membalas kebaikan meski sebiji zarah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar