Jumat, 09 Oktober 2020

Kena Tilang Plat Mati

Waktu itu aku habis dari ekspedisi antar paketan order. Pas perjalanan pulang, tiba-tiba aku dipepet sama polisi terus disuruh minggir. Alamat deh aku ada salah.... Kena tilang nih....

Tepat saat itu, aku ngga nyangka kesalahanku apa. Masa karena tali helmku lupa ngga kupasang dengan benar (belum di-ceklek). Atau mungkin aku ngelanggar marka? Perasaan tadi aku selaras dengan kendaraan di depanku....

Aku diminta menunjukkan surat-surat kendaraan untuk diperiksa. Percaya diri, sudah bayar pajak motor tahun ini. Eh taunya, justru platku yang mati. Astaghfirullah.

Nah, aku ngga sadar selama berbulan-bulan. Lagipula pas bayar pajak motor, urus pembayarannya di Alfamart, ngga bisa ndeteksi tentang ganti platku juga sudah jatuh tempo.

Akhirnya kena tilang, SIM-ku ditahan. Aku dijadwalkan sidang di tanggal yang sudah ditetapkan.

Baru pertama menjalani hal ini dan alhamdulillah ngga seribet dulu pake sidang di pengadilan.

Aku cek dulu nominal denda tilangku di etilang.info. Oh,ya sebelum mengurus denda ini, tentu saja aku sudah melakukan pergantian plat. Aku dapet print baru, dua lembar, lembar pajak terbaru dan lembar STNK terbaru. 

Setelah aku cek di web etilang.info, dendaku Rp 51.000, bisa dibayar lewat BRI. Tata caranya, bisa dilihat di http://etilang.info/how-to-pay.html.

Berikut step by step, tebus barang bukti yang disita karena tilang:

1. Aku memilih bayar via BRI, jangan lupa struk bukti bayar

2. Datang ke kejaksaan bagian tilang

3. Dapet nomer antrian, alhamdulillah antrianya cepat (bayar denda bisa langsung di tempat)

4. Karena aku sudah bayar via BRI, jadi setelah nomer antrianku dipanggil, aku langsung tinggal menerima SIM-ku

5. Selesai

Ini pengalamanku. Alhamdulillah lancar prosesnya, ada hikmah juga, kalau ngga ditilang aku ngga tahu platku mati berbulan-bulan. Pengalaman adalah pelajaran berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar