Minggu, 21 Oktober 2018

[FILM] Baby And I: Pelajar SMA yang badung tapi keren merawat bayi umur 9 bulan?


(sumber gambar: https://algibrannayaka.wordpress.com/2012/09/11/baby-and-me-2008/)


Siapa bilang film korea melulu tentang cinta-cintaan yang melow dan penuh airmata?
Baby And I ini bisa jadi rekomendasi kalian kalau ingin nonton film genre comedy. Jang Geun Suk sebagai tokoh utama beradu akting dengan bayi yang lucu dan imut-imut kebangetan, Moon Mason. Moon, bayi berwajah kebule-bulean ini keturunan Korea-Kanada. Dalam film ini, Si kecil Moon berperan sebagai Woo-Ram. Siapapun yang nonton pasti jatuh hati pada bayi ini!
Jang Geun Suk berperan sebagai Han Joon Soo, siswa SMA yang tampan, keren, kaya raya, tapi bad boy. Dia badung, susah diatur, suka berkelahi dan berani lompat pagar sekolah. Dihukum oleh guru adalah hal biasa baginya.
Orangtua Han Joon Soo putus asa melihat kebandelan anak mereka itu. Mereka sudah terlalu sering dipanggil ke sekolah atas perilaku anaknya itu. Meski Han Joon Soo nakal, namun dia tidak berani kepada orangtuanya. Saking kesalnya, Sang Ibu berkata padanya, “Menikahlah, lalu mempunyai anak. Jika kau memiliki anak sepertimu, kau akan tahu bagaimana penderitaannya!”
Akhirnya, orangtua Han Joon Soo sepakat untuk menghukumnya dengan cara berbeda. Mereka pergi dari rumah, meninggalkan Han Joon Soo sendiri di rumah. Berharap agar Han Joon Soo bisa sadar dan menjadi anak yang baik, mandiri dan bertanggungjawab. Orangtuanya berjanji akan kembali pulang, jika Han Joon Soo bisa sadar dan berubah. Orangtua Han Joon Soo juga sudah memblokir kartu kredit dan hanya memberi uang $100 dolar untuknya.
Mau tak mau, Han Joon Soo hidup berpisah dengan orangtua. Dia tidak sedih, justru senang. Dia bahkan akan menyiapkan sebuah pesta bersama kedua sahabatnya di rumah untuk merayakan hidup sendiri tanpa gangguan. Kemudian pada saat Han Joon So berbelanja di swalayan – menyiapkan bekal untuk pesta – ada seseorang misterius yang meletakkan seorang bayi di troli belanjaannya. Dia sangat terkejut saat melihat ada bayi di atas belanjaannya! Lalu dia segera melaporkannya ke Bagian Informasi.
Namun keanehan terjadi, karena sudah ada secarik kertas yang berisikan informasi bahwa bayi tersebut anak dari Han Joon Soo. Petugas informasi mencocokkan kartu identitas Han Joon Soo dengan secarik kertas misterius tersebut. Di dalamnya mencantumkan nama, alamat dan sekolah Han Joon Soo. Tanpa pikir panjang, petugas mengira bahwa Han Joon Soo-lah ayah dari Si Bayi yang berusia kisaran 9 bulan itu. Han Joon Soo bingung dan terpaksa membawa bayi tersebut pulang ke rumah.
Sementara itu, Han Joo Soo memiliki teman sekelas bernama Kim Byeol. Gadis itu adalah siswi baru. Dia jatuh cinta pada Han Joon Soo sejak pandangan pertama. Bahkan Kim Byeol rela mendaftar masuk ke sekolah yang sama dengan Han Joon Soo agar bisa sering bertemu dengan siswa ganteng itu.
Kim Byeol sebenarnya adalah anak yang jenius. Dia memiliki kecerdasan sangat di atas rata-rata anak di usianya. Bahkan dulu guru-gurunya takut dan suka menghindar saat berpapasan dengan Kim Byeol di sekolah. Padahal gadis itu sekedar ingin bertanya tentang pelajaran. Kejeniusan Kim Byeol yang tidak biasa itu membuatnya dikucilkan oleh teman-teman. Karena hal itu, dia tidak mau bersekolah lagi. Namun perjumpaannya dengan Han Joon Soo, membuatnya semangat lagi untuk kembali bersekolah.
Meski Han Joon Soo jutek dan dingin pada Kim Byeol, namun gadis berambut pendek itu masih tahan banting. Dia tetap sabar mendekati Han Joon Soo. Apalagi setelah mengetahui Han Joon Soo membawa seorang bayi. Kim Byeol membantunya untuk menenangkan Woo Ram saat menangis. Gadis pintar itu lihai merawat bayi, karena dia sudah terbiasa merawat adik-adiknya yang banyak.
Kehadiran Woo Ram dalam kehidupan dalam Han Joon Soo membuat pemuda itu harus menerima kenyataan dia menjadi ayah dadakan. Hal-hal jenaka yang menggelikan terjadi. Seorang remaja badung harus merawat seorang bayi.
Wawasan Han Joon Soo yang sangat minim tentang merawat bayi, membuatnya frustasi. Apalagi saat Woo Ram menangis histeris tak tahu ingin apa. Akhirnya, Han Joon Soo mempunyai ide, memanggil Kim Byeol. Tentu saja gadis itu siaga menerima permintaan tolong dari laki-laki yang disukainya itu.
Hidup Han Joon Soo benar-benar berubah. Dia merasa terusik. Tiap hari harus mendengar tangis bayi. Terbangun tengah malam. Membuatkan susu. Mengganti popok. Menenangkan saat menangis. Dia pun putus asa. Han Joon Soo juga harus bolos ke sekolah untuk merawat Si Bayi. Dia beralasan kepada guru bahwa sedang ke luar kota mengunjungi teman.
Kemudian Han Joon Soo bermaksud mencari siapa ibu Woo Ram. Dia mendatangi teman-teman wanita Han Joon Soo untuk menanyakan apakah salah satu dari mereka adalah ibu dari bayi yang ditemukannya di swalayan. Mungkin mereka adalah mantan kekasih atau teman dekat, tidak cukup dijelaskan siapa wanita-wanita yang didatangi oleh Han Joon Soo. Para wanita itu tampak kaget dengan kedatangan Han Joon Soo yang sudah lama tidak bertemu.
Hasil pencarian ibu dari Woo Ram, nihil. Dia tidak mendapatkan jawaban memuaskan justru tamparan-tamparan.
Ide Han Joon Soo tidak berhenti dari situ. Dia ingin membuang Woo Ram. Ide jahat. Dia ingin meletakkan bayi itu ke tumpukan sampah. Namun gagal total.
Tampaknya, Woo Ram masih berjodoh dengan ayah dadakannya. Banyak hal yang selalu menggagalkan mereka berpisah.
Di balik rasa keputuasaan dan kefrustasian Han Joon Soo, dia tetap merawat Woo Ram. Hingga, guru konseling Han Joon Soo meneleponnya, untuk menyuruhnya datang ke sekolah. Dia sudah bolos berhari-hari. Dia pun terpaksa membawa Woo Ram ke sekolah. Han Joon Soo harus menggendong bayi itu sambil mengendarai motor sport-nya. Sweet tapi heroik!
Lumrah, saat Sang Guru kaget melihat Han Joon Soo membawa bayi. Dia hanya bisa pasrah menggendong Woo Ram dalam dekapannya, mau dihukum, mau dimarahi, pasrah.
Situasi-situasi sulit berdatangan silih berganti.
Han Joon Soo tidak bisa tidak peduli saat sahabatnya mengalami kesusahan. Dia sebenarnya juga sedang susah, namun dia ingin membantu orang yang kesusahan. Amanat yang baik dari film. Han Joon Soo menjual motornya, lalu uang diberikan pada sahabatnya untuk biaya berobat Sang Ibu.
Hal tersebut membuat Han Joon Soo harus naik kendaraan umum atau berjalan kaki kemana-mana. Keuangan Han Joon Soo juga menipis, sedangkan dia butuh uang untuk membelikan kebutuhan hidup. Bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga Woo Ram.
Dia berniat bekerja paruh waktu, sebagai sales dan pelayan di sebuah restoran. Ada scene yang mengharukan saat Han Joon Soo harus menitipkan bayinya kepada wanita penghibur di sana. Dia terpaksa melakukan itu, sebab dia harus menyebarkan brosur kepada orang-orang di malam hari. Selesai dia bertugas, dia kembali untuk menilik Woo Ram. Ternyata bayi itu sedang menangis dan diletakkan di lantai. Tidak hanya itu, wajah Woo Ram diberi make-up berantakan seperti mainan. Hati Han Joon Soo trenyuh dan sangat sedih. Dia merasa bersalah dan berjanji tidak akan terjadi seperti ini lagi pada Woo Ram. Naluri seorang ayah.....
Seiring berjalannya waktu, Han Joon Soo sudah terbiasa menjalani hari-hari dengan seorang bayi. Dia semakin berat untuk berpisah dengan Woo Ram. Dia sudah terlanjur menyayangi bayi lucu itu.
Bahkan saat Han Joon Soo naik kereta dan meletakkan Woo Ram di bangku, kemudian dia tertidur. Saat ada suara operator menginformasi bahwa tujuan Han Joon Soo sudah tiba, dia terbangun dan segera keluar dari kereta. Dia terlupa bahwa Woo Ram masih ada di dalam kereta.
Bukankah perpisahan dengan Woo Ram adalah sesuatu yang diinginkan oleh Han Joo Soo? Pemuda itu berusaha tega untuk meninggalkan bayi itu di kereta dan menahan diri untuk mengejar kereta. Dia pulang dengan perasaan campur aduk. Hatinya berkecamuk. Pikirannya masih terngiang-ngiang kehadiran Woo Ram.
Akhirnya, dia kembali ke stasiun dan mencari informasi kehilangan bayi di Bagian Informasi. Syukurnya, Woo Ram ditemukan dengan selamat.
Naluri ayah pada diri Han Joon Soo semakin kuat, dia ingin memberikan yang terbaik pada Woo Ram. Saat bayi itu tidak mau minum minuman susu formula, Han Joon Soo mencari informasi tentang alamat wanita-wanita donatur ASI. Perjuangan Han Joon Soo ditemani oleh Kim Byeol. Lama-lama sikap dingin Han Joon Soo luntur padanya. Pemuda itu mulai melembut pada Kim Byeol.
Sementara itu, keuangan Han Joon Soo semakin menipis padahal dia juga dikejar kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan bayi. Pikiran jahat Han Joon Soo datang. Dia mencuri dompet seorang laki-laki, hingga membuatnya ditangkap polisi.
Beruntung, Sang Guru Konseling datang ke kepolisian dan berhasil bernegosiasi. Han Joon Soo bebas. Guru galak tapi baik hati tersebut juga memberikan sejumlah uang kepada muridnya itu untuk kebutuhan hidup.
Han Joon Soo sadar apa yang dia lakukan salah besar. Dia merasa berdosa menjadi seorang ayah yang berperilaku buruk. Han Joon Soo semakin menyayangi Woo Ram seperti anak sendiri. Kehadiran bayi itu membuatnya berubah menjadi seorang laki-laki yang baik dan memiliki arah hidup.
Menjelang ending, Baby and I menyuguhkan scene yang membuat kita melankolis, saat Woo Ram akan dibawa oleh orangtua adopsinya yang baru dan dibawa ke luar negeri. Han Joon Soo berusaha mencegah kepergian Woo Ram.
Apakah Han Joon Soo kembali merawat Woo Ram?
Temukan keseruan repotnya seorang pemuda 18 tahun yang badung dan harus merawat bayi berusia 9 bulan, di film Baby and I ini!

Data film:

Sutradara         : Kim Jin Yeong
Produser          : Lee Seo Yeol
Durasi              : 96 menit
Asal film          : Korea Selatan
(sumber: Wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar