(sumber gambar: https://www.dvdsreleasedates.com/movies/8233/before-i-fall)
Pernah mengalami
deja vu? Mungkin semua manusia pernah
mengalami deja vu, alias
merasakan/teringat kejadian yang pernah dialami sebelumnya. Aku pernah, kalian
juga pernah kan? Saat merasakan deja vu,
ada sebuah sensasi yang menggelitik diri kita – membuat kita bertanya – apakah kita memang pernah bermimpi seperti itu? atau
memang pernah terjadi nyata sebelumnya? Tapi ntah kapan itu pernah terjadi...
Bagaimana jika
seandainya kita merasakan deja vu yang
berulang-ulang? Hingga membuat kita tersadar bahwa ini bukanlah sekedar deja vu biasa dan kita tidak tahu harus
bagaimana bisa keluar dari putaran kejadian yang terus berulang setiap hari....
Kalau mau refresh otak atau merasa jenuh dengan
aktivitas, film yang satu ini cocok buat pencerahan. Film yang rilis tahun 2017
ini dibintangi aktris cantik Zoey Deutch yang berperan sebagai Samantha.
Film ber-genre drama ini bercerita dasar tentang
persahabatan, keluarga dan percintaan. Aku suka, aku suka!
Setelah menonton
film ini, aku mendapat amanat yang keren banget bahwa selama ini kita sudah
banyak melewatkan dan kurang menghargai waktu untuk mengisi hidup dengan
hal-hal yang bermakna. Kita sebenarnya hidup ngga ada bedanya dengan zombie,
hidup tapi mati! Kita terbelenggu oleh aktivitas rutin yang menoton, membuat
kita kurang menghargai makna kebersamaan dengan orang-orang terdekat kita dan
kurang peduli tentang perasaan seseorang. Aku kasih score buat film ini 8.5/10.
Film ini dibuat
dengan latar belakang modern dan gaya bahasa sehari-hari, sehingga membuat kita
ngga bosan menonton sampe kelar dan memiliki alur cerita yang mudah dicerna.
Bagiku, jalan cerita juga mudah diingat.
Before I Fall
berkisah tentang hidup Sam – nama panggilan Samantha – yang mengalami kejadian-kejadian
tiap harinya selalu sama. “Jika kau memiliki hari esok, maka aku hanya memiliki
hari ini.” begitu kutipan prolog Si Cantik Sam.
Sam menjalin
persahabatan dengan 3 wanita, Lindsay, Elody dan Ally. Karakter Lindsay sangat
menonjol. Dia bawel, penuh energi, jahil, genit, ‘panas’ ala-ala tipe wanita
penggoda, tapi dia care. Sedangkan
Ally yang kalem dan Elody yang ceria menambahkan warna dalam persahabatan
mereka.
Sam memiliki
seorang kekasih, Rob, yang menurutku bad
boy, ngga layak dijadikan pacar! Rob hanya menginginkan raga Sam, bukan
mencintainya dengan hati tulus. Berbeda dengan Kent, siswa pemalu dan sopan itu
selalu bersikap baik dan ramah pada Sam, meski gadis itu jutek dan kurang
peduli padanya. Sebenarnya, diam-diam Kent menyukai Sam, bahkan sedari kecil. Sam
belum menyadari ketulusan hati Kent.
Bahkan saat Kent
memberinya setangkai bunga mawar pada momen perayaan Hari Kasih Sayang, Sam
berlagak masa bodoh, pemuda manis itu masih pantang menyerah.
Untuk tetap menarik perhatian gadis bermata
indah itu, Kent berusaha mengundang Sam ke rumahnya dalam rangka menjelang
perpisahan SMA. Kent ngarep banget Sam mau dateng ke acara itu.
Sam bersama
gengnya pun datang! Saat itu sikap Lindsay yang jahil memicu kericuhan di pesta
tersebut. Dia merasa risih melihat Juliet – Si Siswi aneh bertampilan culun dan
menyedihkan – datang ke acara itu. Lalu sebab Lindsay berkata-kata jahat
menyinggung perasaan Juliet, Juliet pun ngga terima. Perkelahian terjadi.
Juliet yang ngga punya teman ataupun kubu yang mendukungnya, kalah telak. Dia
malah di-bully habis-habisan oleh
anak-anak yang lain, termasuk Sam.
Konflik seru cerita
dimulai saat perjalanan pulang, Sam dan 3 sahabatnya tertimpa kecelakaan. Sam
ingat kala itu masih sempat melihat ponsel, jam menunjukkan pukul 12.39 A.M
alias jam setengah satu pagi buta.
Brakkkk!
Sam jatuh.
Gelap.
Lalu dia
terbangun dan terkejut. Pagi hari dimulai dengan kejadian-kejadian seperti hari
kemarin.
Sam menerima message ucapan Hari Kasih Sayang dari
Rob...
Sang Adik
membangunkannya untuk segera beranjak dari tempat tidur...
Lindsay
menjemputnya di rumah untuk berangkat bersama ke sekolah. Lalu dia menjemput satu-persatu
sahabat yang lain, Ally dan Elody...
Pak Guru
menjelaskan pelajaran tentang Sisyphus
di kelas...
Sam menerima
beberapa bunga mawar dalam perayaan Hari Kasih Sayang, salah satunya dari
Kent...
Kent mengundang
Sam untuk datang ke acara perpisahan di rumahnya...
Lindsay
memancing perkelahian dengan Juliet...
Tiap hari
terjadi seperti itu...
Berulang...
Sam sempat
mengalami stres dan berusaha memutar otak untuk mengubah jalan cerita yang
terjadi pada hari ini, esok, dan esoknya lagi... dan seterusnya. Terutama
menghindari peristiwa kecelakaan itu.
Kemudian pada
akhirnya dia bisa menghindari kecelakaan tersebut, ternyata alur kehidupan Sam
yang selamat dari kecelakaan, berganti merenggut nyawa Juliet.
Sam kembali
berpikir keras. Dia ingin bisa menyelamatkan Juliet pada kesempatan berikutnya
di hari esok. Dia memetik pelajaran dari kejadian-kejadian berulang yang
dialaminya. Dia berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dia perbuat.
Sam berubah
menjadi lebih dewasa, peduli untuk memahami isi hati orang lain, termasuk Kent.
Kebersamaan tiap hari belum tentu mendapatkan makna kebersamaan. Hanya raga
yang bersama tapi hati tidak.
Saat hidup
serasa hambar, berarti saat itu kita hidup dalam kehidupan yang mati. Kita
belum mendapatkan makna kehidupan itu sendiri.
Mungkin kita
hanya terpaku pola pikir diri sendiri dan kurang memikirkan perasaan orang
lain. Sehingga kita terbelenggu paradigma kita sendiri secara stagnan. Padahal
jika mau peduli dan ‘melihat’ pada objek lain, arti hidup ini sangatlah luas!
Hari demi hari, Sam
berusaha memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman-teman, Kent, dan
Juliet.....
Ujian hidup adalah
pelajaran yang membuat kita menjadi lebih bijaksana dan dewasa. Sedangkan
kesalahan adalah hal berharga yang membuat kita menjadi lebih pintar, supaya
kita bisa berpikir untuk merubahnya menjadi baik. Itu berlaku bagi kita semua,
untuk kita yang SADAR...untuk kita yang MAU memperbaiki....
Menurutku film ini punya ending film yang tidak bisa ditebak. Bagaimana perjalanan hidup
Sam? Bisakah dia kembali hidup normal? Atau tetap terbelenggu dalam roda deja vu?
Data film:
Sutradara
: Ry Russo-Young
Produser : Matthew Kaplan
Brian Robbins
Jonathan Shestack
Durasi : 99 menit
Asal film : Amerika Serikat
Film diangkat dari novel terbitan tahun 2010 berjudul sama karya Lauren Oliver
(sumber: Wikipedia)
Produser : Matthew Kaplan
Brian Robbins
Jonathan Shestack
Durasi : 99 menit
Asal film : Amerika Serikat
Film diangkat dari novel terbitan tahun 2010 berjudul sama karya Lauren Oliver
(sumber: Wikipedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar